Salah satu gangguan pencernaan yang sering menyerang adalah diare.
Kondisi ini tidak dapat dianggap remeh sebab bisa memicu kematian.
Dilansir dari Healthline, diare kronis dapat saja terjadi dan mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih parah, seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus.
Diare kronis dapat menjadi tanda penyakit usus atau gangguan usus fungsional.
Diare memiliki gejala yang berbeda seperti berikut.
-Mual -Sakit perut -Kram -Kembung -Dehidrasi -Ukuran tinja yang besar Penyebab diare Infeksi Infeksi virus menjadi kemungkinan utama yang menyebabkan diare.
Adapun jenis virus yang dapat menjadi penyebab di antaranya norovirus, rotavirus, dan hepatitis A.
Meski begitu, kondisi ini umumnya dapat membaik dengan sendirinya dalam jangka waktu 2-3 hari saja.
Selain virus, infeksi bakteri juga dapat menjadi penyebab diare.
Jenis bakteri yang umumnya menyebabkan diare adalah E.
coli, Salmonella, dan Shigella.
Gangguan hormon Sebagaimana yang disebutkan oleh sebuah studi, peningkatan kadar hormon tiroid dalam tubuh (hipertiroidisme), bisa mengakibatkan pergerakan usus menjadi lebih aktif.
Kondisi ini kemudian berdampak pada meningkatnya frekuensi buang air besar.
Irritable Bowel Syndrome (IBS) IBS merupakan kondisi yang ditandai gejala seperti diare atau sembelit, kram perut, atau perut kembung.
Umumnya kondisi ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan membuat penderitanya terganggu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Meski begitu, penyebab IBS belum diketahui secara pasti.
Tetapi beberapa faktor dikatakan dapat meningkatkan risiko orang mengalaminya, seperti stres, keturunan, dan kondisi usus yang sensitif.
Intoleransi laktosa Tubuh terkadang tidak mampu memproduksi enzim laktase yang mengakibatkannya tidak dapat mencerna laktosa di usus halus dengan normal.
Kondisi inilah yang disebut dengan intoleransi laktosa.
Pada umumnya, kondisi ini ditandai dengan beberapa tanda atau gejala berupa perut kembung, sering buang angin, dan diare.
Gejala ini biasanya muncul selama 30–60 menit setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya.
Makanan tak sehat Selain keempat hal tadi, makanan tidak sehat merupakan penyebab terbesar diare.
Secara tidak sadar, makanan pedas, yang mengandung fruktosa, hingga kafein dapat menjadi kebiasaan buruk yang dapat memicu diare.